Pelajari Pengelolaan Jagung Kuning, Pemkab Butur Bakal Study Tour ke Sulawesi Selatan

Bisnis, Daerah124 Dilihat

BUTON UTARA – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) dalam waktu dekat ini bakal lakukan study tour ke kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Study tour tersebut terkait manajemen pengelolaan jagung kuning.

Hal itu di sampaikan langsung, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Butur, Ir. Yusuf, M.AP mengatakan pihaknya kini sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bone.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Kbupaten Bone. Itu, kami diterima di sana itu tanggal 22 ini, mungkin kami berangkat itu tanggal 19 hari sabtu,” kata yusuf, Senin, 14 Maret 2022.

Yusuf menjelaskan, kegiatan penting itu bertujuan untuk menambah wawasan terkait manajemen pengelolaan pertanian komoditi jagung kuning.

BACA JUGA :  KPHP XIX Laiwoi Utara Diminta Fokus Jaga Kawasan Hutan dari Penambangan Ilegal Tahun 2025

“Kita ingin tau? Kenapa di Kabupaten Bone ini mereka begitu tertarik mengembangkan jagung kuning ini,” jelas Yusuf.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Butur sangatlah potensial untuk ditanamai komoditi jagung, terlebih ada masyarakat Butur yang justru mau menjadi pionir pengembangan jagung kuning tersebut.

“Karena tanaman ini kan 3 bulan itu sudah produksi, putar lagi, olah lagi tanahnya, produksi lagi tentu ini menguntungkan petani,” tuturnya.

Kendati demikian, kata yusuf yang terpenting saat ini adalah mencari pemasaran jagung kuning ini. Selain itu, juga dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk mendorong pengembangan jagung kuning itu.

BACA JUGA :  Soal Polemik di Ruas Jalan Kabupaten Puusuli-Mandiodo, Dishub Konut Sebut Perusahaan Salah Alamat Laporkan Warga ke APH

“Kita harus akui di Bone itu lebih maju dari kita. Jadi kita juga harus lihat apa sebenarnya intervensi pemerintah, kenapa pertaniannya lebih maju dari kita,” katanya.

Lebih lanjut, dia membandingkan dengan Kabupaten Butur, pihaknya membagikan benih 600 hektare terkadang tidak terbangun. Sementara di daerah lain, jagung kuning bisa dijadikan komoditi andalan.

“Kita di sini kita membujuk masyarakat untuk menanam malah sulit sekali,” pungkasnya.

Laporan: Zual.

Komentar