Tingkatkan Produktivitas Padi, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Konut Bakal Terapkan Tekhnologi Pertanian

Konawe Utara85 Dilihat

KONAWE UTARA – Diberikan amanah untuk menahkodai Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Marthen Minggu bakal menerapkan penggunaan tekhnologi pertanian dalam meningkatkan produktivitas petani.

Menurut Marthen Minggu, pihak telah memerintahkan seluruh penyuluh pertanian yang ada di instansinya untuk turun lapangan melakukan itentifikasi langsung ke petani sawah.

“Misalnya sawah yang ditanami selama ini hanya 3 ton hasilnya sekali panen, kita upayakan bagaimana bisa menjadi 5 ton. Interfensinya apa, harus ada tekhnologi yang kita masukan,” katanya, Jumat (14/1/2022).

Salah satunya yang akan dilakukan adalah benih yang diberikan merupakan benih unggulan, pupuk dengan jumlah dosis yang pas dan waktu penggunaannya.

BACA JUGA :  Trend Harga TBS Relatif Rendah, DPRD Tuding Dinas Perkebunan dan Holtikultura Konut Tak Peka Melihat Derita Petani Sawit

“Itulah yang akan diberikan ilmunya oleh teman-teman penyuluh. Kita akan interfensi petani melalui itu. Kita tau petani kita masih kurang kalau bicara tekhnologi itu dengan kabupaten lain. Sekarang itu tugasnya penyuluh ilmunya di bawah. Transfer tekhnologinya ada,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Marthen Minggu, luasan persawahan di Kabupaten Konawe Utara adalah 2.020 hektare yang masuk dalam calon sawah dan sawah fungsional atau sudah ditanami dengan produksi rata-rata 4 ton per hektare.

Dirinya menuturkan, selama ini yang menjadi kendala petani sawah di Kabupaten Konawe Utara karena belum adanya saluran irigasi tekhnis.

BACA JUGA :  Polemik Ruas Jalan Puusuli-Mandiodo, Wakil Ketua DPRD Konut : Perusahaan Wajib Tuntaskan Hak Warga Pemilik Lahan

“Masyarakat kita rata-rata menggunakan sistem tadah hujan. Nanti turun hujan baru jadi sawah. Untuk mendapatkan hasil dengan daerah lain masih sangat sulit. Tapi petani kita nda boleh berhenti, makanya kita harus terus dorong. Kita siapkan penyuluh itu ada 36 orang,” ucapnya.

Makanya untuk tahun 2022 ini, instansinya akan lebih memfokuskan pada perluasan areal pertanian dengan menurunkan selutuh alat pertanian yang ada, seperti ekxavator dan jonder untuk membuka lahan.

Laporan : Mun

 

Komentar