KENDARI – Berbahagia Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi. Dari beberapa kampus yang ada di Wakatobi, hanya ITBM yang kedatangan tamu istimewa, Senin, 6 Desember 2021.
Ia adalah Hugua, sosok yang banyak dikagumi oleh masyarakat Wakatobi setelah dua periode memimpin sebagai Bupati Wakatobi.
Kini, sosok idola kelahiran Tomia itu duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Ia duduk di senayan setelah terpilih pada pemilihan legislatif tahun 2019 lalu.
Kehadiran sosok yang telah membuat nama Wakatobi dikenal dikancah dunia internasional itu di tengah-tengah mahasiswa dan civitas akademika ITBM Wakatobi untuk melakukan sharing sekaligus mengisi kuliah umum bagi mahasiswa ITBM.
Dengan tema Peluang dan Tantangan 4 Pilar Kebangsaan di Era Society 5.0, Hugua berharap agar mahasiswa ITBM Wakatobi memiliki kesadaran dan semangat cinta tanah air dan senantiasa memupuk persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
“Ajarkan sikap untuk menjauhi permusuhan dan menjauhkan diri dari sikap memusuhi, dan itu harus dimulai dari diri kita sendiri,” imbuhnya.
“Bahkan dalam percaturan politik, mengalahkan lawan politik berarti lawan politik memenangkan kita,” tambahnya.
Lanjutnya, dalam era industri 5.0, akan banyak mempengaruhi gaya hidup dan sosial manusia, sehingga perlu menanamkan sikap positif pada diri masing-masing.
“Untuk menjaga moralitas generasi kita dari tantangan digitalisasi, maka kita perlu menanamkan karakter menghormati orangtua, menghargai yg lebih tua, dan memuliakan manusia,” terangnya.
Ditengah-tengah membawakan kuliah umum, Anggota DPR RI Dapil Sultra dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang pernah mengajar tiga tahun di sekolah Muhammadiyah itu pun teringat dengan masa-masa ia bersekolah. Ujarnya,
“Ada realitas saat dulu saya masih bersekolah. Kampus seperti ITBM Wakatobi adalah karakter dunia pendidikan yang akan maju dan besar nantinya,” terangnya.
Jelasnya, pemerintah saat ini telah memcetuskan program kampus merdeka dan merdeka belajar karena besarnya kesadaran bahwa mahasiswa akan banyak terbentuk dengan pendidikan bukan hanya di dalam kampus saja, namun karena banyak berinteraksi dengan kegiatan ekstra kampus.
“Kampus merdeka dan merdeka belajar itu artinya mahasiswa menimba ilmu secara umum atau di luar kampus dan banyak melakukan interaksi sosial diluar,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Rektor ITBM Wakatobi, Arusani mengatakan, kampus yang dipimpinnya saat ini dari telah memberikan kebebasan untuk mengembangkan diri dimanapun, termasuk di luar kampus. Ia menyadari, peran aktifitas ekstra kampus, termasuk organisasi, sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan kemajuan mahasiswa dan kampus.
“Kami yakin bahwa pemerintah telah merencanakan yang terbaik bagi dunia pendidikan, sehingga kita perlu mendukung program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar ini,” tutupnya.
Laporan : Ardiansyah