Pasca OTT KPK, Andi Merya Nur di Nonaktifkan Sebagai Kader Gerindra

Hukum, Politik103 Dilihat

KENDARI – Dikabarkan pemecatan terhadap Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur sebagai kader di DPD Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya terklarifikasi.

Dimana sebelumnya Andi Merya Nur, ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI usai terjaring OTT pada, Selasa (21/9/2021) malam.

Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar mengatakan bahwa pihaknya belum mengambil sikap pemecatan terhadap Bupati Koltim, Andi Merya Nur.

Dimana saat ini pihaknya akan mengambil langkah untuk berkonsultasi perihal kasus hukum yang menjerat Bupati Koltim itu.

“Untuk langkah yang kami ambil sekarang ini berkonsultasi mengenai apakah atas tindakan hal itu yang bersangkutan akan diberhentikan atau yang bersangkutan diminta untuk mundur, tapi untuk saat ini kita nonaktifkan sementara,” ungkapnya saat ditemui di Kantor DPD Gerindra Sultra, Senin, 27 September 2021.

BACA JUGA :  Ketua DPC PBB Konut Beberkan Sederet Hasil Kinerja Ruksamin Selama Menahkodai Konawe Utara

Sementara itu, kabar miring terkait tidak adanya bantuan hukum yang diberikan oleh DPD Gerindra Sultra, diluruskan langsung oleh Ketua DPD Gerindra Sultra.

Ady Aksar bilang, bahwa pihaknya bukan tidak memberikan bantuan hukum melainkan saat kejadian tersebut pihak keluarga yang bersangkutan telah memiliki Pengacara Hukum (PH) untuk menangani perkara tersebut.

“Karena ketika permasalahan itu terjadi kami mendapat informasi dari keluarga yang bersangkutan bahwa mereka sudah memiliki PH sendiri, dan niat kami sudah mencari tahu hal itu, “jelasnya

“Jujur kami itu tidak habis manis sepah dibuang, karena semua kader di gerindra adalah kader pejuang yang memang bertekad bersama-sama membesarkan partai,” tambahnya

BACA JUGA :  Ketua DPC PBB Konut Beberkan Sederet Hasil Kinerja Ruksamin Selama Menahkodai Konawe Utara

Tak hanya itu saja, Andi Ady Aksar juga menegaskan bahwa masalah tersebut merupakan tanggung jawab dari yang bersangkutan (Andi Merya Nur) dan tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Gerindra.

“Yang terjadi itu masalah pribadi yang berangkutan tidak ada hubungannya dengan kami (Partai Gerindra),” ucapnya.

Bahkan diluar dari permasalahan itu tambah Ady Aksar, DPC Gerindra di Kabupaten Koltim tetap solid tidak ada satupun yang tidak solid.

“Karena aharan dari Ketua DPP kami harus solid dan kekompakan tetap yang utama serta harus satu garis komando,” pungkasnya.

Laporan: Ardiansyah

Komentar