KONAWE UTARA – Pelaksanaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K) untuk tenaga pendidikan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), dari tanggal 13 sampai 17 September 2021 mendapat sorotan tajam.
Sorotan itu datang langsung dari Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Utara, Kasim Pagala. Dirinya tidak mengetahui adanya pelaksanaan seleksi P3K yang baru saja digelar.
Padahal, lanjut Kasim Pagala, Pemkab Konawe Utara lah yang mengajukan usulan ke Kementerian sehingga mendapat jatah P3K sebanyak 374. Namun, anehnya pelaksanaan seleksi itu dia sendiri pun tidak diketahuinya.
“Jadi begini, kemarin hasil usulan kita kan Konut dapat 300 lebih. Tapi pada saat kemarin ada tes P3K, Pemkab Konut nda dilibatkan dan saya tidak pernah tau dan kami tidak pernah tau,” cetusnya saat ditemui diruang kerjanya, Senin 20 Sepetember 2021.
Selaku Jenderal ASN di Konawe Utara, dirinya bahkan kaget tiba-tiba mendapatkan informasi ada pelaksanaan seleksi P3K yang digelar di SMA 1 Asera.
“Saya bertanya-tanya ada apa. Tidak pernah dilibatkan saya selaku Sekda, Diknas dan BKPSDM Konut. Mereka langsung melaksanakan kegiatan,” ujarnya.
Mantan Kepala BKKBN Konut ini dengan tegas mengatakan, Pemkab Konawe Utara tidak pernah tau seleksi penerimaan P3K.
“Kita tidak pernah tau bagaimana itu, langsung ditangani di sana. Kita tunggu saja hasilnya,” katanya.
Menurut Kasim Pagala, semestinya perekrutan P3K melibatkan Pemerintah Daerah Konawe Utara karena yang mengetahui secara pasti kondisi daerah dan yang akan menggunakan P3K adalah Pemkab setempat.
“Harusnya dilibatkan, karena yang pemakai adalah kita (Konut red). Yang mengetahui kondisi daerah itu kita, mereka tidak tau. Makanya saya bilang tadi, andaikan kemarin waktu tes terjadi apa-apa ada gesekan siapa yang mau tanggungjawab,” imbuhnya.
“Nda ada juga surat sama kita. Nda ada juga pemberitahuan ke kita. Kita tidak pernah tau tanggal 13 September itu apa yang terjadi. Saya tanya semua, nda ada yang tau,” tutupnya.
Laporan : Mun