KONAWE UTARA – Rencana pembangunan pabrik nikel atau smelter oleh PT Tiran di Desa Waturambaha Kecamatan Lasolo Kepulauan, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus mendapat dukungan dari segala kalangan.
Kali ini dukungan datang dari Ketua Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Alfian Tajuddin.
Alfian menyarankan kepada manajemen PT Tiran untuk memberdayakan masyarakat lokal Kabupaten Konawe Utara, karena kultur daerah lebih dipahami oleh bependudukan ditempat itu.
Alfian mencontohkan, posisi Humas PT Tiran akan lebih baik jika dijabat oleh masyarakat Konawe Utara karena komunikasi seluruh stakholder dipastikan bakal terbuka baik karena adanya saling mengenal satu sama lain.
“Harapan saya kita masyarakat dan para aktivis harus tenang hadapi persoalan ini. Mungkin kalau saya boleh saran baik mengedepankan kearipan lokal yang ada di Konut. Tapi itu semua kembali ke pihak perusahaan. Hanya akan lebih baik kalau orang Konut yang diberdayakan,” kata Alfian Tajudin, Minggu 20 Juni 2021.
Meski demikian, Alfian dengan tegas menyatakan dukungan terhadap perusahaan yang bergerak dibidang penambangan biji nikel itu membangun pabrik smelter.
Alasan dirinya mendukung PT Tiran, karena perusahaan tersebut dianggap telah memiliki legalitas jelas untuk melakukan aktivitas di Bumi Oheo itu, bahkan merupakan satu-satunya pemilik Izin Usaha Penambangan (IUP) yang mau membangun pabrik.
“Kita kedepankan sikap integritas komitmen untuk sama-sama membangun daerah mendukung para investor yang memiliki niat baik untuk kemajuan daerah dan masyarakat, jangan kita cari-cari masalah pada akhirnya semua sirna karena sikap kita,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, PT Tiran patut diapresiasi, karena memiliki niat baik membuka lapangan kerja besar untuk masyarakat melalui pendirian pabrik smelter.
“Legalitasnya PT Tiran jelas, rencana ada berarti punya niat besar untuk bangun pabrik, tinggal tugas kita memberikan suport agar segera terealisasikan,” terangnya.
Laporan : Mun
Komentar