Ketgam : Ketua Tim Pemenangan RABU, Sudiro saat orasi pada kampanye terbatas di Desa Kapolano Kecamatan Motui, Senin (12/10/2020). Foto : KNews.com
Konut – Tokoh pemekaran Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sudiro menyesalkan adanya oknum yang menyepelehkan penghargaan yang diterima Ruksamin atas pengelolaan akuntabilitas keuangan daerah.
Sudiro yang juga Ketua Tim Pemenangan RABU mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bukti keberhasilan Ruksamin melaksanakan pengelolaan anggaran selama memimpin Konawe Utara.
“Penghargaan itu bukan dijolo atau dibeli. Ruksamin ini sudah 4 tahun memimpin Konut dan dinilai pusat berhasil dalam mengelola keuangan daerah. Harusnya kita bangga, dari ratusan kabupaten di negeri ini Konut dapat yang terbaik,” kata Sudiro saat kampanye di Desa Kapolano Kecamatan Motui, Senin (12/10/2020).
Menurut Sudiro, keberhasilan kepemimpinan Ruksamin diperiode pertamanya mendapat pengakuan dari pemerintah pusat.
“Dia dapat penghargaan pengelolaan akuntabilitas keuangan daerah, itu namanya kerja,” ujarnya.
Sudiro melihat, selama ini pasangan Ruksamin-Abu Haera selalu mendapatkan fitnah selama momentum pilkada ini.
“Tapi saya pahami mau bicara program apa, karena tidak pernah berbuat selama ini. Apa mau dinilai, untuk menyatakan kriteria yang diperbuat,” imbuhnya.
“Selalu bilang Ruksamin gagal dalam pembangunan. Saya berpikir untung saja Ruksamin yang jadi Bupati selama ini,” lanjutnya.
Sudiro menambahkan, saat Ruksamin memimpin Konawe Utara April 2016, dirinya masih sebagai Wakil Ketua DPRD dan mengetahui jika saat itu keuangan daerah mengalami defisit sebesar Rp.300 miliar lebih.
“Cuman enam bulan lamanya, defisit itu bisa diselesaikan. Dan ini bukti yang dia kerjakan makanya pemerintah pusat berikan penghargaan. Yang cerita itu orang yang tidak tau mengelola keuangan daerah. Saya ini mantan orang birokrasi, saya tau semua. Rugi masyarakat kalau tidak memilih pemimpin seperti Ruksamin,” terangnya.(cr1)